Rabu, 14 Maret 2012

ORBA


Bukan masa Orba = Orde baru, tapi Orang Baru..... :)
Ya, aku pengen meluapkan isi hati disini, daripada memenuhi isi hatiku saja. Kan capek :)
Orang baru, dunia baru, cara baru pula..
Aku tak bisa kan memaksakan diri dengan cara lama,
Aku kan tak bisa bayangkan sama seperti yang lama,
Karena memang orangnya saja sudah berbedaa.... butuh perjuangan loh melakukan pembauran.... tidak semudah telapak tangan untuk benar-benar membiarkannya masuk dalam hatiku. Ibaratnya protect hatiku masih terlalu kuat karena masih takut untuk tersakiti......
Aku bukan wanita yang mau tertindas oleh rasa yang palsu, aku akan selalu berontak ketika berada dalam situasi yang tak membuatku nyaman..
ITULAH ALASANKU MASIH BEGITU SULIT UNTUK MENCINTAI,,,
Hatiku belum pulih benar,
Hatiku masih belum percaya dengan kata-kata lelaki...
Aku masih terlalu lelah untuk mendayung kembali perahuku ke dermaga....
Aku masih membiarkan air sungai saja yang membawaku kemanapun dia mau.....

Aku masih belum menutup hatiku untuk siapapun yang berniat baik padaku...
Dia yang inginkan permainan, akan terlempar sendirinya... Aku percaya Tuhan akan menunjukkannya..

Oia, soal orang baru,
Ya aku mencoba menjalani semua ini, aku tak ingin terlalu angkuh menolak, tapi jangan coba-coba bermain denganku, karena akan mati dengan sendirinya..
Orang baru pun seperti masih mengorek sesuatu dariku, dia meyakinkan dirinya atas diriku. Mungkin karena dia juga tak ingin main-main karena usianya sudah lumayan matang untuk ukuran lelaki, apalagi dia sudah punya penghasilan sendiri.
Dia...ya dia... orang yang berbeda yang mencoba menuliskan kisahnya dilembaran hidupku... ku robek atau kujaga lembaran ini tergantung tulisan dia di dalamnya, kalau tulisan itu berisi tulisan yang tulus dan indah, alasan apa aku tidak menjaga lembaran ini? tapi kalau tulisannya hanya berisi puisi palsu, aku pun tak segan-segan merobeknya dan membuangnya ke tempat yang tepat :-)
Intinya, kalau memang sungguh-sungguh ya yakinkan aku, tapi kalau masih ingin bermain dengan dunia luar, silahkan pergi. Sungguh, aku akan tegar, karena tak ada tangis yang jatuh untuk orang yang memang tak layak tinggal disini (dihatiku) :-)

Jumat, 09 Maret 2012

Curcol part I

Banjarbaru, 9/3/2012 , 7 : 52 PM
Belanja memang hal yang menyenangkan bagi wanita, begitupula yang aku rasakan. Rasanya dunia berasa milikku..hahaha. mala mini entah pikiran darimana, tiba-tiba saja pengen belanja-belanja, mengisi keperluan kost... dari beli kastok baju tambahan, pisau, botol minuman, dan isi makanan persediaan kost.... mungkin efek boring, mungkin juga efek karena keinginan beli keperluan yang ditekan-tekan demi penghematan... haha, ya begitulah aku, mencari kesenangan dengan caraku sendiri. Toh yang kubeli juga keperluan penting kok, tidak lagi seperti dulu, menghabiskan uang bulanan hanya untuk sesuatu yang gak berwujud alias buat makan dan hura-hura.
Aku menyadari saja , uang bulanan itu terbatas, dan gajih abah pun tak buat berhura-hura, kami punya keperluan keluarga yang banyak. Akupun tak bisa menuntut banyak, beli ini, beli itu, aku tak bisa seperti teman-temanku yang rata-rata disini banyak uang, apa yang mereka inginkan saja selalu dan dengan mudahnya dituruti. Termasuk kalau mau beli mobil,  tinggal sebut, mobil pun ada dihadapan.
Tapi tahukah anda sahabatku? Aku bahagia seperti ini, dengan kesederhanaan dan dunia yang apa adanya. Aku merasa memiliki segalanya, keluarga yang utuh dan bahagia, makan berkecukupan saja, dan yang pasti aku masih bisa kuliah... apa lagi yang perlu aku keluhkan bukan?
Terimakasih ya Allah, aku sangat mencintaimu lebih dari apapun... kau maha adil dibalik setiap kekuranganku, kau tunjukkan sesuatu yang lebih dari setiap kekurangan yang ada pada kami... aku dan keluargaku.
Ohiya ya Allah, aku mau curhat nih padamu,
Begini, sebulan lagi, sekitar tanggal 12 atau 13 April mendatang, program studiku mengadakan studi lapangan ke Yogyakarta.... dan engkau pasti tahukan ya Allah?
Ditengah-tengah kawan-kawanku yang bahagia sekali keluar Jawa, aku malah agak bersedih, bukannya apa, hanya aku merasa membebani abah. Kan abah tidak selalu banyak uang. Sedangkan keberangkatan ini paling sedikit perlu uang 2 juta. Aku tidak tega, sangat tidak tega bila ternyata ini membuat ayah lebih banting tulang lagi bekerja atau mama menjual sebagian emasnya karena mungkin tabungan keluarga sangat menipis karena beberapa kendala yang sebelumnya bertubi-tubi.
Tahu apa kan mereka tentang aku dan keluargaku?
Tapi aku bersyukur, engkau selalu beri rezeki yang tak terduga. Dan kali ini hamba memohon lagi kepada Engkau untuk melimpahkan rezeki kepada hamba dan keluarga hamba untuk memenuhi segala keperluan yang ada.
Oia ya Allah, ada lagi, kemaren hamba ingin sekali HP Blackberry... hiks. Tapi tertunda terus, sedih juga sih, tapi hamba bisa apa? Memaksa orang tua, Tidak, saya bukan anak yang tak mengerti keadaan orangtua. Saya sayang dengan orangtua hamba, maka dari itu sekarang hamba tak lagi mengucapkan “ma bah, belikan BB”.. saya hanya diam, kalau ada rezeki dari Engkau hamba sangat bersyukur...
Intinya, hamba mengerti keadaan, biarlah orang berkata apa tentang hidup hamba, apa yang hamba pakai, bagaimana keluarga hamba, yang penting hamba tidak menyusahkan orang kan?
Hamba anak yang mandiri, hamba anak yang kuat, hamba anak yang gigih. Hamba ingin sukses, nanti kalau hamba sudah sukses, hamba bisa beli apa saja kan yang hamba mau, itupun atas izin-Mu ya Allah.
Dan satu hal yang hamba selalu minta padaMu, jangan ubah hamba sesukses apapun hamba kelak. Beri selalu petunjukMu agar hamba tak menjadi hamba yang riya, takabur, namun yang senantiasa memberi dan berbagi pada keluarga dan sesame. Amin.
#curhat mahasiswa :)