Selasa, 25 Januari 2011

Sesuatu yang instan berdampak tak baik

Akhir-akhir ini perutku yang terkenal berloteng dua, sepertinya menjadi bertambah menjadi tiga loteng. Sebentar-sebentar lapar, padahal tak banyak aktivitas yang aku lakukan. Hanya makan tidur, baca-baca buku pinjaman dari perpustakaan. Tak ada kegiatan kampus yang menyita energi.
Tapi kenapa aku cepat sekali lapar?

Ah, aku tahu ini sangat tidak baik pada bentuk tubuhku yang semakin besar.
Semakin aku mencoba mengontrol,
Semakin pula nafsu makan meraja lela.
Tak peduli dengan rasa malu yang sering datang menikamku karena bentuk tubuh ini.
Meski terkadang pula aku acuh,karena sudah lelah menjalankan program diet yang tak kunjung terlihat hasilnya.

Balas dendam dengan makan berat...
dengan rakusnya aku melahap makanan apa saja yang ku beli ketika nafsu tak bisa terkendali....
Hoalaaah, inilah efek kekecewaan karena kesulitan menurunkan berat badan...

Aku masih mahasiswa, masa sudah kayak orang yang punya anak. MELAR :(

Mungkin karena aku senang makan makanan instan, kayak mie, sarden, makanan cepat saji lainnya...
Aku malas masak, mungkin karena cuma sendiri di kost...

padahal aku termasuk orang yang senang bereksperimen loh membuat masakan, tapi entah mengapa setelah nge-kost.. Aku lebih sering makan diluar, padahal tanpa disadari, ini sangat membuatku berubah menjadi sosok cewek yang BOROS...

Oh no, aku harus merubah pola hidup ini.
Tak bisa terus-terusan,
Belajar hemat. Bismillah :)

Sabtu, 22 Januari 2011

Hatiku sedang tak tenang

Hatiku tak tenang....

Ada apa lagi ini?

Ah, aku takut.... Aku butuh seseorang saat ini menemaniku. Kekasihku, mungkin dia saat ini sedang beristirahat. Dan aku tak ingin mengganggunya. Orangtuaku, ah... Aku tak ingin membebani mereka dengan hal-hal kecil yang kurasakan. Teman-temanku, mereka sedang bahagia. Sangat tidak etis jika aku merusak kebahagiaan mereka dengan perasaan-perasaan gelisahku ini...

Seharian tak karuan rasa.
Wallahualam. Allah lah temanku... Dia pendengar sejatiku. Rangkul aku Tuhan... Aku takut.... Aku tak tenang. Aku juga tak mengerti kenapa rasa gelisah ini hadir. Kuharap bukan pertanda buruk...
Kumohon pada-Mu...
Ya Rabb...

Jumat, 21 Januari 2011

Tiba-tiba

Entah kenapa aku tiba-tiba dongkol sendiri...
Ingin diperhatikan secara berlebih-lebihan.
Ingin ini,ingin itu.
Astaghfirullahal adzim....
Kenapa aku ini?
Ini tak baik untukku dan tak baik untuknya. Untuk kami...
Mungkin karena di kost ini sepi, teman-teman kuliah sudah asyik dgn liburnya masing-masing. Dia pulkam, abah mama jauh di kampung. pengen jalan,,, malas... Bila tak ada tujuan, malas... Pengen ke perpustakaan kota, nanti pulkam susah balikin bukunya... Hmmm, lalu apa yang aku mau?
makan-makan :(
Itu yang membuatku tubuhku terlihat semakin gendut. Tak menarik.
Aku harus secepatnya membangkitkan kepercayaan diri ku lagi. Memperbaiki bentuk tubuh ini. Sulit memang. Tapi aku yakin BISA meski perlahan.

Kamis, 20 Januari 2011

Membuatku Lebih Tegar di Tengah Kegagalan

Sakit...

Luar biasa menyakitkan
Tangis tak mampu meredam.
Dan berbagi pun hanya membuat lemah dan membuat mereka membenci caraku... Membenci sikapku. LEMAH MENTAL !
Begitu saja stress,depresi,menangis (kata seseorang)
oh ya???

Ya !
Karena memang aku masih tak terbiasa dengan kegagalan, baru beberapa kali aku alami hal-hal seperti ini. MENTAL KERUPUK !

Ya !
Karena aku malu nilainya dipajang !
Karena aku kecewa membuat mama abah kecewa !
Hey ! Ini tak mudah.
Sakit...
Tp mungkin benar, karena mental kerupuk ini..

Dan sekarang...
Kusadari,tak perlu banyak melakukan hal tak berguna dan sia-sia. Imbang...Imbang... Boleh senang-senang,tp jgn lupa belajar.
(Tapi kan aku tidak senang-senang berlebihan? Jawab : Iya memang, tp setidaknya dikurangi ! Belajar demi masa depan)

Rabu, 12 Januari 2011

Maklum Blog Baru

Tak ada isi yang berkesan.
Isinya pun masih kacau.
Tak ada makna dalam yang terurai.
Manfaat pun sepertinya memang tak bisa dipetik.
Blog baru,
Masih tak ada waktu khusus untuk membenahi.
Tak punya modem, dan jarang ke warnet.
Biaya ke warnet di tekan untuk biaya hidup sehari-hari. Maklumlah anak kost. Hehehe
Harus pandai memanajemen keuangan.
Kalau tidak mati kutu sebelum bulan berakhir.
Ya, Ya, Ya :-)
Inilah blog baruku. Selamat datang dan harap di maklumi.
Kapan-kapan saya akan kembali disini.
See U :-)

Selasa, 11 Januari 2011

Hari-hariku sebelum LKMM 1

Akhir-akhir ini sedikit ada waktu luang aku selalu mengisinya dengan tidur, tidur, dan tidur.
Ya ampun, pemalas sekali.
Entah apa yang kucari. Tak ingin beraktifitas apa-apa. Jangan memberiku kesibukan !

(itu mau ku..hehehe)

Tapi kenyataannya mau tak mau aku tak boleh seperti itu. Banyak tugas yang harus aku kerjakan. Terutama untuk LKMM,
Aku tak ingin menjadi orang yang tidak berfungsi, minimal untuk kelompokku sendiri.
Tak perlu lama-lama aku memikirkan apa sebab dari kemalasanku.
Membuang-buang waktu saja.
Sekarang siap-siap mencari bahan, setidaknya aku tak datang dengan tangan kosong.

Jangan Minder berlama-lama (Motivasi untukku sendiri)

Haruskah aku lama-lama terdiam dengan keminderanku berada di lingkup itu?

Mengapa aku berlama-lama men-judge diriku sendiri tak layak ada disini?

Mengapa aku terlalu takut mengeluarkan ide-ide dan aspirasi?
Sebegitu pemalunya kah aku?
Hey ! Mana Rina yang pemberani.
Mengapa seperti ini.

Mungkin alasan yang kuat karena : merasa berwawasan di bawah mereka.

Ya, itu tepat sekali.

Tapi, meskipun terbatas, cobalah untuk berani Rina...
Dengan lembut keluarkan suaramu, tak perlu seperti bersuara membawa perang.
Lembut tapi tegas !
Ingat itu Rin...

Apapun kata mereka, anggaplah itu sebuah kritik yang mampu membuatmu lebih baik, lebih kokoh, lebih bijak menerima kritik.
Jangan takut di kritik.
Sekalipun kritik itu teramat pedas, tak perlu kau terpancing emosi.
Tak ada terus melunjak.
Kelembutan yang tegas, mampu atasi itu.
Kamu sudah dipilih untuk membawa nama baik.
Jangan tenggelam di antara kaum mayoritas itu.
Janga ciut sebelum berperang. Kamu belum terlambat. Ayo !!!

Sabtu, 08 Januari 2011

Di Antara Harapan

Ketika aku mendengar harapan mereka... Apa yang aku pikirkan?
Tentu saja aku ingin mewujudkannya setelah aku pernah gagal mewujudkannya di waktu yang lalu.

Bagaimana rasanya gagal?
Tentu saja..... Aku menangis,tp setelah itu, rasanya air mata pun tak mampu lg keluar. Untuk apa menangis. Toh kenyataannya memang saat itu aku gagal.

Ya, satu kali lagi pengalaman tentang 'kegagalan' dalam hidupku.

Berapa uang yang sudah mereka keluarkan?
Bagiku sangat banyak.

Aku pun sudah berusaha maksimal. Memporsir waktuku untuk bisa raih mimpi itu.... Karena bagiku, jika mau berusaha, pasti akan ada hasilnya.
Tapi kegagalan, mematahkan pikiranku tentang 'usaha'.....

Pernah aku berpikir :
"Ah,kok dia masuk sih, pasti dia pakai banyak uang, sedangkan aku gak seperti mereka. Kurang relasi lagi.... Ah,pantas saja aku tak lolos"

Ya, itu pikiran picik yang sebenarnya tujuannya untuk menyemangati diri.
Tp itu tak berefek baik untukku. Pikiran itu membuatku malah sering belajar 'tak mau menerima kenyataan'.

akankah aku selamanya berpikiran seperti itu??
Jawab : TENTU TIDAK.
Alasannya :
Banyak hal... Banyak pengalaman lain yang memberitahuku. UNTUK TERUS BERUSAHA,BERDOA,DAN BERTAWAKKAL...

Oh Ya, lalu bagaimana dgn harapan orang lain terhadap diriku?
Jawab : aku akan berusaha mewujudkannya sesuai dengan batas kemampuan dan 'keberuntungan'ku.. :-)
Karena bagiku, mampu membahagiakan orang apalagi orang-orang tersayang adalah hal yang membuatku merasa HIDUP.

Mungkin saat ini banyak sekali harapan orang yg tak bisa sampai sekarang aku wujudkan, terutama harapan orang tuaku.
Tuhan belum mempercayakan padaku untuk memegang harapan itu di tanganku. Tapi aku percaya, Tuhan ingin mengujiku. Seberapa layakkah aku untuk diberi kepercayaan?
Jika memang harapan itu tak bisa kuraih seumur hidupku,...
Pasti ada arti dari semuanya. Aku percaya... Ada yang lebih baik untukku.
Mungkin ke depannya, karena aku pernah gagal, sebisaku membantu mereka yang akan mengejar 'cita-cita'nya.... Aku ingin membantu mereka dapatkannya. DORONGAN....
Ketika aku tak ada di depan, berarti aku ada di belakan...
Untuk apa? Untuk mendorong dari belakang....
Gagal tak akan menghentikan langkahku.