Rabu, 25 Januari 2012

Berakhir di Januari


Dan hari ini semua berakhir... 25 Sep 2008 – 15 Januari 2012
Kali ini ku memilih pergi, meski sebenarnya berat. Tapi ku tak ingin menangis lagi, ku tak mamupu lagi bila kecewa karena sikapmu yang perlahan membunuhku.
Ku akui, dirimu selama ini adalah yang terlama dan terbaik yang pernah kutemui. Tapi itu dulu, sebelum kau berubah. Berubah karena lingkungan, berubah karena pergaulan. Selama ini aku tak pernah melarangmu berlebihan untuk masalah berteman. Tapi dirimu sekarang telah berubah, pergaulanmu telah membuatmu kehilangan jati diri. Jati dirimu yang kokoh, yang sebelumnya ku kagumi...
Ya, aku mencintaimu, bahkan hingga kini. Tapi semua ini ku sudahi karena aku benar-benar berhadapan dengan orang yang berbeda. Dirimu yang telah lama bersamaku, tapi bukan seperti kamu yang begitu ku kenal.
Sikapmu,
Pendirianmu,
Sifatmu,
Dirimu sudah terbawa arus duniawi yang entah kau sadari atau tidak akan merusakmu perlahan.
Aku bukan tak punya arti, aku merasa sebagai pendampingmu berusaha mengajakmu kembali stabil dan tetap kokoh. Karena aku disampingmu...
Tapi nampaknya hal itu kadang berhasil, tapi banyak tidaknya...
Sekali lagi, aku akui... sebenarnya aku beruntung sempat memilikimu, hanya saja dunia mengubahmu. Kamu memang penyayang, tapi semua telah berbeda. Ku hanya bisa doakan semoga dirimu tetap dilindungi Allah meskipun tak bersamaku.
Aku harus bersiap melihatmu kelak dengan yang lain, karena memang itu sudah menjadi hakmu.. meskipun aku disini, belum terpikirkan untuk mencari penggantimu. Karena kamu memang tak terganti. Tapi bila nanti aku menemukannya, aku tentunya tidak akan menjadikannya pelarian. Tapi sebagai pendampingku... Aku tak ingin sakiti siapapun.
Dunia malam, memang indah.. bagi mereka termasuk kamu yang sudah terkontaminasi oleh pergaulanmu. Teman-temanmu (maaf) yang tak karuan...
Aku mengambil keputusan ini bukan hal gampang, tapi berbulan-bulan aku memberi kesempatan padamu. Dan aku pun sudah intropeksi diri. Karena sebelumnya, ku takut aku yang selama ini yang kurang dewasa.
Namun ketika aku sudah berubah, menjadi apa yang kamu mau, tapi ternyata tetap tak merubah keadaan. Aku tau, ini bukan masalah antara kita yang tidak saling mencinta lagi. Kita masih saling mencinta, bahkan kadang rasa itu masih menggebu. Hanya saja keadaan, ya, dunia mudah merubah semuanya.
Mungkin kamu jenuh dengan hubungan yang terkesan jarak jauh ini, meskipun selama 1,5 tahun ini kita hanya terpisah jarak Banjarmasin-Banjarbaru sebelumnya kita lebih jauh kan? Kotabaru Banjarmasin, Bakau Kotabaru...
Bicara mengenai kenangan, terimakasih sudah mengukir kenangan manis, diantara kenangan-kenangan... kenangan yang termanis itu bersamamu, saat aku kabur dari rumah , kamu mencariku tak peduli jarak yang teramat jauh, belum lagi hujan yang teramat deras, kamu tak memikirkan keselamatanmu. Hanya aku yang kau pikirkan...
Belum lagi menghadapi kekerasan kepalaku,cerewetnya aku.... yang mungkin seperti ibu-ibu kalau sudah ngomel..hahaha. Hanya kamu yang tahu itu, bahkan hingga kini. Tapi semua itu dulu, kini sudah menjadi kenangan manis.
Dan malam (14 Januari 2011) tadi, terimakasih atas pelukan dan ciuman di keningku, itu sangat indah sekali.

Tapi itulah, semua sudah kucukupkan sampai disini. Karena aku tak sanggup lagi menerima kekecewaan yang kau buat. Aku tau kamu pun menyayangimu, kalau tidak sayang untuk apa kamu bertahankan? Itu yang kau ucapkan malam tadi.
Tapi.....
Diluar dari itu, tak ada yang orang lain tau kekecewaan-kekecewaan yang buat padaku. Hanya aku dan dirimu yang tahu, yang jelas bukan karena wanita alias pihak ketiga. Dan dirimu pun sadar betul sudah mengecewakan aku berkali-kali, yang disayangkan..bukannya berhenti membuat kecewa,tapi malah terus menerus, lucu juga kamu itu.,...
Oia, maka dari itu, jika ditanya orang lain mengenai penyesalan karena mengakhiri hubungan kita ini, aku menjawab ... mungkin tidak, karena aku yang merasakan, aku yang menjalani, dan aku tahu betul dimana batas ketahananku,dan aku begini.karena aku benar tak sanggup lagi. aku tak mau menangis dalam hati lagi, itu lebih sakit loh daripada menangis dengan mengeluarkan air mata.. :-)
Hingga kini, aku tak pernah membencimu, surya... kau yg dulu kusebut abie. Tapi aku tak layak lagi menyebutmu seperti itu, karena itu untuk pendampingmu kelak, bukan aku yang sudah bukan siapa-siapa lagi bagi dirimu.
Sekali lagi terimakasih, sudah membuatku selalu tersenyum dan tertawa karena kelucuanmu, dan sering juga membuatku kesal sekali.... hehehe
Aku pergi...... sayang....
(Rina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar